MAKALAH
DASAR-DASAR
KOMUNIKASI BISNIS
DOSEN : Retno Ayu Dewi N, SE.,MM
Disusun
oleh
Moh.Sadam Husen :
2013110046
Rizam :
2013110061
Kasino : 2013110030
Hamzan Wadi : 2013110023
Tania : 2013110068
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI
MALANG
2014
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat
Allah SWT,atas berkat,rahmat dan ridhonya sehingga kami dapat menyelesikan makalah ini. Adapun maksud
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah ibu “Retno Ayu Dewi N, SE.,MM.
Dalam
makalah ini, kami menyadari bahwa hasil yang dicapai mansih jauh dari sempurna, terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi penyajian meteri maupun tata bahasa penulisan. Oleh
karna itu kami sangat berterima kasih atas keritik dan
saran yang bersifat membangun dalam perbaikan serta koreksi bagi kita semua.
Akhir
kata dari kami, persembahkan makalah ini agar dapat
bermamfaat bagi kita
semua yang membacnya. Aminnn
Malang,
22 Sabtu
2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bersama
jika komunikasi merupakan elemen terpenting yang diberikan tuhan kepada
manusia, karena dengan komunikasi kita menjadi mahluk hidup bukan benda lagi,
komunikasi bisa menghidupkan nyawa sosial yang menjadi harapan kita untuk tetap
berperan sebagai manusia
Selain komunikasi ada juga faktor
penting yang harus kita lakukan, yaitu bisnis,karena dengan bisnis kita bisa
menghasilkan simbiosis mutualisme untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat hidup
kita sebagai manusia. Jika komunikasi adalah elemen yang membedakan kita
sebagai makhluk hidup dengan benda, bisnis juga merupakan elemen penting yang
tidak hanya membedakan kita dengan benda, tetapi juga membedakan kita sebagai
manusia dengan hewan.
Jika kita gabungkan dua kekuatan
elemen ini, Komunikasi dengan Bisnis, pasti akan menjadi sesuatu yang luar
biasa, terlebih jika kita berhasil menguasai penyatuan keduanya ini. Namun,
sebenarnya apakah komunikasi bisnis ini, Komunikasi Bisnis adalah komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam jenis dan bentuk
komunikasi untuk mencapai tujuan bisnis.
Karena Komunikasi bisnis ini
merupakan komunikasi yang terjadi di dunia bisnis, kita tidak boleh melanggar
norma-norma yang ditetapkan oleh dunia bisnis ketika melakukan
komunikasi.Biasanya komunikasi bisnis memiliki aturan yang ketat, keras,
formal, terstatndar dan tanpa toleransi.
Dalam lingkungan bisnis ada aneka
sarana komunikasi perdagangan yang dapat dipergunakan para pengusaha untuk
berkomunikasi dengan konsumen. Sarana-sarana komunikasi perdagangan yang
tersedia antara lain dalam wujud pengirimin surat, pengiriman kawat, percakapan
telepon, kunjungan pribadi dll.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, dapat dirumuskan bahwa :
1.
Apa pengertian dari komunikasi bisnis ?
2.
Bagaimana bentuk-bentuk komunikasi itu?
3.
Bagaimana cara
Terampil dalam komunikanis Bisnis?
4.
Apa Hambatan Dalam Komunikasi Bisnis?
5.
Bagaimana pengukuran keberhasilan Komunikasi Bisnis itu?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uarian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuannya
adalah :
1. Agar lebih memahami pengertian dari
komunikasi bisnis
2. Untuk lebih memahami bentuk-bentuk
komunikasi bisnis
3. Agar dapat terampil dalam
koomunikasi bisnis
4. Mengetahui hamabatan dalam
Komunikasi bisnis
5. Mengetahui Ukuran Keberhasilan dalam
komunikasi bisnis
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ruang lingkup dan Pengertian komunikasi Bisnis
Komunikasi adalah sesuatu hal dasar yang selalu dibutuhkan
dan dilakukan oleh setiap insan manusia, karena berkomunikasi merupakan dasar
interaksi antar manusia untuk memperoleh kesepakatan dan kesepahaman yang
dibangun untuk mencapai suatu tujuan yang maksimal diantara kedua nya. Untuk
mencapai usaha dalam berkomunikasi secara efektif, maka sebaiknya kita harus
mengetahui sejumlah pemahaman dan persoalan yang terjadi dalam proses
berkomunikasi itu sendiri.
Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan
untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan satu
gagasan,suatu produk,servis,atau suatu organisasi, dengan
sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis
meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis
tersebut.Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi
(perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan,
nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan,
serta gagasan-gagasan, dll.Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran,
iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi
bisnis, dll. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang
sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam
dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun
nonverbal.
Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi
maupun komunikasi lintas budaya.Komunikasiantar pribadi(interpersonal
communications)merupakanbentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan
sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan komunikasi lintas budaya (intercultural/communication) merupakan
bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang
masing-masing memiliki budaya yang berbeda.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Komunikasi Bisnis adalah suatu
proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi
bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah
Persuasif, agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam
komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, yaitu:
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi
bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya sejalan dengan
tujuan organisasi.
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan
paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi
merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan
kondisinya.
4.
Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat
tatap muka,
menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang
secara bersamaan.
5. Meggunakan simbol atau sinyal yang
merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau dipahami oleh penerima
untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi: salah
satu karakteristik yang membedakan organisasi atau lembaga formal dari
informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
2.2 Proses Komunikasi
proses komunikasi terdiri atas enam
tahap yaitu :
a)
Pengirim Mempunyai Suatu Ide/Gagasan
Sebelum proses
penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus menyiapkan ide atau
gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain atau audiens.
b)
Pengirim Mengubah Ide Menjadi Sebuah Pesan
Agar ide dapat
diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan
beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan),
audiens, gaya personl dan latar belakang budaya.
c)
Pengirim Menyampaikan Pesan
Setelah
mengubah ide-ide ke dalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah memindahkan atau
menyampaikan pesan melalui berbagai saluran yang ada kepada si penerima pesan.
d)
Penerima Menerima Pesan
Komunikasi
antara seseorang dengan orang lain akan terjadi, bila pengirim (komunikator)
mengirimkan suatu pesan dan penerima (komunikan) menerima pesan tersebut.
e)
Penerima Menafsirkan Pesan
Setelah
penerima menerima pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana ia dapat menafsirkan
pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan
tersimpan di dalam benak pikiran si penerima pesan.
f)
Penerima Harus Memberikan Tanggapan dan Umpah Balik ke
Pengirim
Umpah balik
(feedback) adalah penghubung akhir dalam suatu mata rantai komunikasi. Umpan
balik tersebut merupakan tanggapan penerima pesan yang memunginkan pengirim
untuk memulai efektivitas suatu pesan.
Aristoteles
dalam bukunya Rhetorica (Cangara, 2004, h3) berpendapat bahwa setiap komunikasi
terdiri atas 3 (tiga) unsur penting, yaitu:
1.
Pembicara, yakni sumber komunikasi atau
orang yang menyampaikan pesan
2. Apa yang dibicarakan
3.
Penerima, yaitu orang yang menerima
pesan.
2.3 Bentuk Komunikasi
Pada dasarnya ada dua bentuk
komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis,yaitu:
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal (verbal
communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada
pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca
majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara
seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki
tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta
komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak
sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience
Adapun dalam berkomunikasi secara
verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang
berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
a. Berbicara dan Menulis
Suatu
pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan
menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan
b. Mendengarkan dan Membaca
Untuk
mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana
orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar
(listening) dan membaca (reading).
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan
bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis.Walaupun pada
umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit
untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi
wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara.Dalam
penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang
berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal.pesan yang disampaikan
biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara
tidak sadar dan bersifat alami.
Adapun Komunikasi Nonverbal memilki
beberapa tujuan yaitu:
a)
Menyediakan dan memberikan informasi
b)
Mangatur alur suatu percakapan
c)
Mengekspresikan emosi
d) Memberi sifat dan melengkapi,
menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
e)
Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
f)
Mempermudah tugas-tugas khusus
Kadang dalam prakteknya, di dalam suatu komunikasi bisnis
terjadi penggabungan antar komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dalam
suatu situasi.Karena biasanya kata-kata yang disampaikan dalam suatu komunikasi
atau percakapan kadang hanya membawa sebagian dari pesan.Dan relevansinya dalam
komunikasi bisnis, tipe komunikasi nonverbal dapat menentukan kredibilitas dan
kepemimpinan seseorang, yang dapat dilihat dari karateristik suara, penampilan,
sentuhan, gerakan dan posisi tubuh juga melalui ekspresi wajah dan mata.
2.3
Komunikasi Efektif
A.
pengertian
Komunikasi Efektif adalah komunikasi
yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada orang
yang terlibat dalam komunikasi.
Komunikasi Efektif adalah saling
bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
B. Tujuan dan bentuk komunikasi efektif
Tujuannya
adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang diberikan.
Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima.
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan visik.
- Sikap tubuh dan cara berjalan.
- Ekspresi wajah.
- Sentuhan
C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
- Berhadapan.
- Mempertahankan kontak mata.
- Membungkuk ke arah klien.
- Mempertahankan sikap terbuka.
- Tetap relax
Bentuk komunikasi efektif :
1. Komunikasi verbal efektif :
- Berlangsung secara timbal balik.
- Makna pesan ringkas dan jelas.
- Bahasa mudah dipahami.
- Cara penyampaian mudah diterima.
- Disampaikan secara tulus.
- Mempunyai tujuan yang jelas.
- Memperlihatkan norma yang berlaku.
- Disertai dengan humor.
2. Komunikasi non verbal :
Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :
- Penampilan visik.
- Sikap tubuh dan cara berjalan.
- Ekspresi wajah.
- Sentuhan
C. Unsur-unsur dalam membangun komunikasi efektif :
- Berhadapan.
- Mempertahankan kontak mata.
- Membungkuk ke arah klien.
- Mempertahankan sikap terbuka.
- Tetap relax
2.4 Hambatan Dalam Komunikasi Bisnis
Faktor hambatan yang biasanya
terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:
A.
Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena
lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan
penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan
komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang
teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam
media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
B.
Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan
dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik
adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang
kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi
semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai
dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan
kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.
C.
Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari
masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam
komunikasi, baik komunikator maupun komunikan
Beberapa hal untuk mengatasi hambatan komunikasi bisnis:
ΓΌ Mendorong iklim komunikasi terbuka,
mendorong masukan dan feedback dari karyawan
ΓΌ Menyederhanakan struktur organisasi,
mengurangi layer, informasi lebih cepat
ΓΌ Mempromosikan komunikasi horisontal,
meningkatkan moral, menambah ide-ide.
ΓΌ Membuat pusat isu, karyawan bisa
mengkonfirmasi isu yang berkembang
ΓΌ Membuat saluran formal seperti
newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan
2.5 Keberhasilan Komunikasi Bisnis
Keberhasilan komunikasi di dalam
suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman antara-orang yang
terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini dipengaruhi oleh
kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi, dan situasi
(tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya menggunakan
kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang memungkinkan
terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara empiris, pemahaman orang
perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan dipahami jika sesuatu tersebut
diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan atau dibacakan. Dan akan lebih
baik lagi hasilnya jika sesuatu yang dikomunikasikan tersebut, selain
diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan.
Keberhasilan komunikasi bisnis juga
sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam komunikasi bisnis. Efektivitas
komunikasi bisnis, seperti halnya jenis komunikasi lainnya ditentukan beberapa
hal :
a. Persepsi
Komunikator harus dapat memprediksi apakah pesan yang
disampaikan dapat diterima komunikan.
b. Keberhasilan Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Salah satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi
informasi menyangkut ketersediaan komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup
beberapa faktor antara lain, pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi
data yang dimiliki. Kedua, diperlukan provider yang dapat menyediakan layanan
di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar dan terkadang di
daerah yang terpencil (rural area).Ketiga, unjuk kerja
(performansi).Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi
selalu dapat dilakukan.Keempat, faktor biaya menjadi salah satu faktor yang
perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
c. Ketepatan
Komunikan atau audience memiliki kerangka pikir.Agar komunikasi
yang dilakukan tepat sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin
disampaikan sesuai dengan kerangka pikir komunikan.
d. Kredibilitas
Dalam berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu
keyakinan bahwa komunikan dapat dipercaya.Sebaliknya dia juga harus bisa
mendapatkan kepercayaan dari komunikan.
e. Pengendalian
Dalam komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan
balik/feedback terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi ini harus bisa
diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh komunikator sehingga tidak melenceng
dari target komunikasi yang diharapkan.
f. Kecocokan
Komunikator yang baik selalu dapat menjaga hubungan
persahabatan yang menyenangkan dengan komunikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran
pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di
dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan
hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah Persuasif, agar
pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu
perbuatan atau kegiatan.
Peranan komunikasi dalam suatu
organisasi sangat penting.Tidak ada seorang pun dalam keseharian tugasnya tanpa
berkomunikasi.Baik itu bertema masalah pekerjaan maupun masalah di luar
pekerjaan, seperti masalah keluarga, politik, sosial dan ekonomi nasional.Semua
ini pasti dilakukan lewat komunikasi.Juga baik itu dilakukan melalui jalur
vertikal (atasan-bawahan) maupun jalur horisontal (kolega setingkat). Seberapa
jauh proses berkomunikasi itu berhasil dengan baik sangat ditentukan oleh
kondisi dan perilaku pengirim gagasan atau pesan, penerima pesan, media yang
dipakai, teknologi informasi yanga ada, isi pesan dan cara pesan yang
disampaikan serta suasana komunikasi itu sendiri. Keberhasilan itu akan
dicerminkan oleh tidak adanya kesenjangan pemahaman antara pengirim dan
penerima pesan.
3.2
SARAN
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari akan kekurangan
serta kesalahan dalam penulisan makalah ini baik dari segi tata bahasa, maupun
materi yang disampaikan. Dari itu penulis mohon maaf dan dengan kelapangan hati
penulis mohon saran serta kritik dari para pembaca.
Sign up here with your email